Pada awalnya, internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel yang membentuk sebuah jaringan (network). Pada tahun 1969, internet pertama kalinya dikembangan olehDepartemen Pertahanan Amerika dengtan nama ARPAnet atau Advanced Research Project Agency Network.
Perkembangan Internet di Indonesia
Tahun 1986-1987
Tulisan-tulisan awal mengenai internet di Indonesia berasal dari kegiatan di radio amatir, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat Transceiver HF SBB Kenwood dengan komputer Apple II, belasan mahasiswa ITB mempelajari paket radio pada band 40 m yang kemudian didorong ke arah TCP/IP. Para pelaku radio amatir Indonesia mengaitkan jaringan amatir Buletin Board System (BBS), yang merupakan jaringan e-mail store dan forward yang menghubungkan banyak "server" BBS radio amatir seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.
Tahun 1992-1994
Berawal dari mailing list pertama yaitu indonesia@janus.berkeley.edu, diskusi-diskusi antara mahasiswa-mahasiswa Indonesia si luar negeri. pemikiran alternatif beserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyara terus berkembang pesat, terutama di host server ITB dan egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas internet di Indonesia.
Tahun 1992-1994
Teknologi paket radio TCP/IP yang diadopsi oleh BPPT, LAPAN, UI, dan ITB kemudian menjadi tumpuan Paguyuban Net. AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) menggunakan IP pertama yang di internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.
BPPT mengoperasikan gateway paket radio yang bekerja pada band 70 cm dengan menggunakan PC 386 dan sistem operasi DOS yang menjalankan program NOS yang digunakan sebagai gateway paket radio TCP/IP.
Tahun 1994-1995
Pada tahun 1994, mulai beroperasi ISP komersial pertama di Indonesia yaitu IndoNet mula-mula memakai metode teks dengan shell account, browser lynx dan e-mail client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser lynx di Amerika Serikat, pemakai internet di Indonesia baru bisa mengakses Hyper Text Transfer Protocol (HTTP).
Untuk menambah wawasan, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar