Sejarah Singkat terbentuknya Kalbar
Provinsi
Kalimantan Barat terbentuk tanggal 1 Januari 1957. Pembentukannya
berbarengan dengan provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Pada awal kemerdekaan, wilayah Kalimantan Barat merupakan bagian dari
Provinsi Kalimantan.
Penghuni
pertama Kalimantan Barat diperkirakan hidup di kawasan pantai dan
pinggiran Sungai Kapuas. Pada abad ke 5, mereka sudah menjalin hubungan
dagang dengan India, Cina, dan Timur-Tengah. Mereka termasuk dalam rumpun Melayu.
Di
Kalimantan Barat sedikitnya pernah berdiri 13 kerajaan.
Kerajaan-kerajaan tersebut adalah Tanjungpura, Sukadana, Simpang,
Mempawah, Sambas, Landah, Tayan, Meliau, Sanggau, Sekadau, Sintang,
Kubu, dan Pontianak. Tumbuhnya kerajaan tersebut bermula dari kedatangan Prabu Jaya, anak Brawijaya dari Pulau Jawa.
Tahun 1598, Belanda mulai mendarat di Kalimantan. Namun kolonialisme baru mencengkram Kalimantan
pada abad ke 17. Ketika itu, Belanda dan Inggris berusaha untuk
menguasan perdagangan. Sementara itu, Kerajaan Bugis juga berusaha
menguasai Kalimantan. Mereka kemudian mendirikan kerajaan baru di Mempawah. Selain itu, lahir pula Kesultanan Pontianak, yang pada masa pemerintahan Sultan Hamid menggabungkan diri dengan Republik Indonesia.
Pada
abad ke 19, Belanda dan Inggris semakin intensif memaksakan monopoli
dagangnya di berbagai kesultanan. Mereka juga menyebarkan agama kristen.
Agar bisa mendominasi perdagangan, mereka harus mematahkan berbagai
perlawanan beberapa kesultanan dan suku yang tidak mau tunduk. Pada awal
abad ke 20, Belanda telah menguasai daerah pedalaman. Namun tahun 1930,
Belanda baru berhasil menduduki Kalimantan, Kecuali Kalimantan Utara yang dikuasai oleh Inggris.
Dalam
abad ke 20 ini, mulai bermunculan gerakan-gerakan kebangsaan. Berbagai
pergerakan merupakan cabang pergerakan di Jawa. Hal ini disebabkan oleh
sistem perhubungan Kalimantan dengan Jawa yang sudah mulai baik. Rakyat yang merasa tertekan oleh penjajah Belanda, membentuk wadah-wadah perjuangan.
Organisasi
politik pertama yang berdiri di Kalimantan Barat adalah Syarikat Islam
tahun 1914. dalam waktu singkat, Syarikat Islam berkembang dengan cepat,
dimana perkembangannya ditunjang pula oleh para raja dan bangsawan.
Pada tahun 1922, lahir organisasi baru beraliran komunis, bernama
Syarikat Rakyat. Organisasi ini dipimpin oleh Gusti Sulung Lelanang,
mantan aktivis Syarikat Islam.
Organisasi
lainnnya yang terbentuk di Kalimantan Barat adalah Muhammadiyah. Cabang
organisasi Islam ini dibuka oleh dua orang guru agama dari Sumatera
Barat. Mulai tahun 1932, Muhammadiyah berkembang pesat, mereka membuka
cabang di Pontianak, Sungai Bakau Kecil, Singkawang, dan Sambas.
Tahun
1936, Partai Indonesia Raya (Parindra) membuka cabangnya di Kalimantan
Barat. Setelah itu, mereka membuka cabang di beberapa wilayah Kalimantan
Barat seperti di Pontianak,
Ngabang, Sambas, dan Singkawang. Selain pergerakan yang merupakan
cabang dari Jawa, muncul pula organisasi politik lokal seperti Persatuan
anak Borneo. Namun organisasi ini berada di bawah pengaruh Belanda, dan tidak berperan dalam memunculkan kesadaran kebangsaan.
Pada bulan Februari 1942, Jepang mendarat di Kalimantan
dan langsung mengambil alih kekuasaan Belanda. Jepang kemudian melarang
organisasi politik dan melakukan pemaksaan dan peindasan terhadap
rakyat. Berbagai kegiatan rakyat dipusatkan untuk tujuan perang Jepang.
Kungkungan dan kekejaman Jepang berakhir ketika "Sang Saudara Tua" ini
kalah dalam perang, menyerah terhadap sekutu.
Berita
proklamasi kemerdekaan sampai di Kalimantan Barat tanggal 18 Agustus
1945. setelah berita proklamasi ini menyebar, para pejuang Kalimantan
Barat segera membentuk organisasi yang diberi nama Panitia Penyongsong
Republik Indonesia (PPRI). Setelah itu, mulailah era usaha mempertahankan kemerdekaan.
Upaya
untuk mewujudkan pemerintahan Republik Indonesia di Kalimantan Barat
mendapat kendala karena Belanda kembali menguasai daerah ini. Perjuangan
untuk mengusir Belanda dilakukan dengan jalan militer dan politik. Di
jalan militer, pada pejuang melakukan serangan-serangan terhadap pos-pos
pertahanan Belanda. Di bidang politik, perjuangan dilakukan dengan
mendirikan berbagai organisasi perjuangan, seperti Gabungan Persatuan
Indonesia (Gapi), Persatuan Bangsa Indonesia Sambas (Perbis), Pemuda
Indonesia Merdeka (PIM), Gerakan Indonesia Merdeka (Gerindo), Persatuan
Muslim Indonesia (Permi), dan Gerakan Pemuda Indonesia (Gerpindo).
Belanda
melakukan berbagai penangkapan terhadap pejuang. Akibatnya banyak
pejuang yang terpaksa menyingkir ke daerah pedalaman. Mereka kemudian
membentuk satuan-satuan semi militer dengan beranggotakan bekas Heiho
dan penduduk. Perjuangan melawan Belanda semakin sengit ketika Belanda
bermaksud mendirikan negara Kalimantan.
Lewat Konferensi Meja Bundar (KMB), Belanda menjadikan Kalimantan Barat
sebagai negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
Namun
keberadaan RIS tidak diterima rakyat. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus
1950, RIS dibubarkan dan Kalimantan kembali menjadi bagian dari Republik
Indonesia. Sebagai gubernur Provinsi Kalimantan setelah pembubaran RIS, diangkat Dr. M. Murjani.
Setelah
pembentukannya, yaitu, tanggal 1 Januari 1957, Kalimantan Barat mulai
menata pemerintahan. Namun karena situasi keamanan baik lokal maupun
nasional belum stabil, pemerintahan ketika itu tidak bisa memperbaiki
tingkat kehidupan rakyatnya. Setelah berbagai kekacauan berakhir, yang
diakhiri dengan penumpasan terhadap peristiwa G30S/PKI, pemerintah
daerah Kalimantan Barat dapat melakukan perbaikan kehidupan dan
kesejahteraan rakyat.
Georafi
Propinsi
Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan dan
merupakan satu-satunya wilayah propinsi di Indonesia yang paling
panjang dilalui oleh garis khatulistiwa. Garis lintas 0° itu
persis di atas kota Pontianak, ibukota propinsi ini, dan karena
itu pula Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa.
Wilayah
Propinsi Kalimantan Barat terletak di atara 2° 8' LU dan 3° 05
LS, 108° 0' dan 114° 10 BT. Di sebelah barat dibatasi oleh Laut
Natuna dan Selat Karimata, sebelah timur berbatasan dengan
Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, sebelah
selatan dibatasi oleh Laut Jawa, sebelah utara berbatasan
langsung dengan wilayah Malaysia (Serawak) berupa daratan
sepanjang 1.200 km.
Kalimantan
Barat merupakan salah satu propinsi terluas setelah Irian Jaya,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah dengan luas wilayah
146.807 km2 atau 7,6 % dari luas daratan Indonesia.
Penduduk
Daerah
kalimantan Barat dihuni oleh aneka ragam suku bangsa, seperti
Melayu dan Dayak sebagai suku bangsa pribumi yang mula-mula
mendiami daratan Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat juga
suku-suku bangsa pribumi pendatang, yang antara lain adalah
Bugis, Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda, Batak, dan lain-lain
hingga jumlahnya dibawah 1%, serta etnis Cina-Indonesia
sebagai bangsa imigran dari Tiongkok/RRC.
Menurut
sensus tahun 1990, jumlah penduduk di Propinsi Kalimantan Barat
sebanyak 3.235.366 jiwa dengan kepadatan kurang lebih 22
jiwa/km2, dengan rincian:
Daerah Tk. II | Luas (km2) | Pria | Wanita |
Kodya Pontianak | 107,8 | 202.232 | 195.440 |
Kab. Pontianak | 18.171,2 | 399.219 | 383.798 |
Kab. Sambas | 12.296,0 | 384.256 | 209.393 |
Kab. Sanggau | 18.302,0 | 220.352 | 200.594 |
Kab. Sintang | 32.279,0 | 194.298 | 183.459 |
Kab. Ketapang | 35.809,0 | 167.029 | 159.348 |
Kab. Kapuas Hulu | 29.842,0 | 80.809 | 78.615 |
Jumlah | 146.807,0 | 1.648.194 | 1.587.172 |
Pemerintahan
Terdiri atas 2 wilayah Pembantu Gubernur, yaitu:
- Pembantu Gubernur Wilayah I, berkedudukan di Sintang mengkoordinasikan Kabupaten Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu.
- Pembantu Gubernur Wilayah II, berkedudukan di Mempawah mengkoordinasikan Kabupaten Pontianak, Sambas dan Ketapang.
Propinsi
Kalimantan Barat terdiri dari 6 kabupaten, 1 kotamadya dan 1
kota administratif, dengan 124 kecamatan dan 1.307 desa serta 58
kelurahan dengan rincian sebagai berikut:
No. | Daerah Tk. II | Ibukota | Kecamatan |
1. | Kotamadya Pontianak | Pontianak | 4 |
2. | Kab. Pontianak | Mempawah | 20 |
3. | Kab. Sambas | Singkawang | 19 |
4. | Kab. Sanggau | Sanggau | 22 |
5. | Kab. Sintang | Sintang | 21 |
6. | Kab. Ketapang | Ketapang | 15 |
7. | Kab. Kapuas Hulu | Putussibau | 23 |
Jumlah | 124 |
Pariwisata
Kalimantan Barat sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) ke-19 mempunyai ojek-objek wisata yang menarik antara lain:
- Tugu Khatulistiwa, terletak sekitar 5 km dari pusat kota Pontianak menuju arah kota Mempawah.
- Keraton Kadariah dan Museum Negeri di kota Pontianak.
- Pantai Kijing , terletak kurang lebih 18 km dari kota mempawah dan Makam Juang Mandordi ibukota kecamatan Mandor adalah makam putra-putra daerah terbaik Bangsa Indonesia asal Kalimantan Barat korban keganasan penjajahan Jepang.
- Rumah Betang ( Panjang), di desa saham, kec. Pahauman Kabupaten Dati II Pontianak.
- Pantai Pasir Panjang, dan tempat peristirahatan Gunung Poteng di Kabupaten Sambas.
- Keraton Sambas, di Kota Sambas.
- Air Terjun Samboja dan Batu Bertulis, di desa Parit Kec. Nanga Mahap Kabupaten Sanggau.
- Hutan Lindung Baning dan Bukit Kelam, di Kabupaten Sitang.
- Rumah Betang (Panjang ) Melapi, di Kabupaten Kapuas Hulu.
- Wisat Alam Gunung Palong, di Kabupaten Ketapang.
- Pantai Sungai Kinjil dan Tanjung Batu, di Kabupaten Ketapang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar