Kisah Seekor Gajah dan Anaknya Yang Hilang
Alkisah ada seekor Gajah yang sangat berbahagia, Gajah ini memiliki suami, dan seekor anak Gajah yang sangat disayanginya. Keluarga Gajah yang bahagia ini menjelajahi dari hutan ke hutan lainnya agar memenuhi kebutuhan makanan mereka agar mampu bertahan hidup. Gajah tersebut bernama Balolai, Balolai bertemu dengan suaminya yang bernama Gading pertama kali pada saat Balolai sedang minum air yang segar di tengah-tengah safari yang disinari panas teriknya matahari. Pada saat itu, tidak ada gajah lain selain Gading. Mereka pun saling jatuh cinta dan memutuskan untuk pergi bersama sama dan mencari rombongan gajah yang lain. Di tengah perjalanan, Balolai pun melahirkan anak gajah pertamanya yang bernama Gesit. Gesit lahir dalam keadaan yang kurang baik. dia kesusahan dalam bernafas. Tetapi Balolai dengan segera membersihkan janin yang melekat pada tubuh Gesit yang membuatnya sesak. Alhasil Gesit pun sehat kembali dan bisa berjalan dengan baik. Gesit ini sangat hiperaktif dan suka berkeliaran ke sana kemari. Gesit juga seekor gajah yang sangat penasaran terhadap apapun. Setiap kali melihat sesuatu, Gesit akan berlari menuju hal tersebut,
Pada suatu malam yang indah bertabur bintang bintang indah, Keluarga Gajah ini memutuskan utk tidur. Mereka memasang alas dan bersiap untuk tidur. Di malam tersebut, ada bintang jatuh. sinarnya sangat terang benderang sehingga menarik perhatian Gesit. Gesit pun dengan segera mengejar bintang jatuh tersebut. Tanpa disadari, Gesit sudah lari sangat jauh dari Ayah dan Ibunya. Gesit mencari mencari kemana mana, tetapi yang ada hanyalah hamparan rumput kering yang luar tanpa ujung. Malam hari itu sangat dingin dan anginnya sangat kencang. Gesit menggigil kedinginan sambil mencari kedua orangtuanya...
Pada keesokan paginya, Balolai dan Gading bangun dan mendapati Gesit tidak ada disamping mereka. Mereka mencari ke saqna kemari tetapi tidak ada jejak ditemukan. Mereka panik dan berteriak nama Gesit sambil mengelilingi safari dengan harapan bisa menemukan Gesit. Pada saat mencari, datang kumpulan Macan yang sedang kelaparan. Balolai dan Gading terpojok, akan tetapi Gading tidak ingin Balolai terluka. Gading menyuruh.... (Bersambung)